Nabi Nuh AS adalah nabi yang yang termasuk nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi, karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran tauhid. Di dalam al-Qur’an Allah SWT banyak mengisahkan perjalanan Nabi Nuh AS. Sehingga banyak sekali hikmah, pelajaran dan doa yang bisa kita jadikan pelajaran dan kita amalkan.
Riwayat Singkat Nabi Nuh AS
Berdasarkan kitab Shahih Bukhari, diriwayatkan dalam suatu hadits Rasulullah SAW dari sahabat Abu Hurairah RA. Hadits tersebut menerangkan bahwa, Nabi Nuh AS adalah rasul pertama yang diutus oleh Allah SWT kepada seluruh penghuni bumi. Beliau adalah putra Lamik bin Matu Shalih bin Akhnuk (Nabi Idris AS). Perjuangannya menegakkan kalimat Allah dimulai dari usia 40 tahun hingga usia 950 tahun. Beliau tinggal di sebuah negeri bernama Armenia.
Walaupun sudah hampir seribu tahun berdakwah mengajak umat manusia kembali ke jalan Allah, hanya sedikit orang yang beriman dan mengikuti dakwah beliau. Banyak dari kaumnya yang membangkang bahkan mendustakan kenabiah Nuh AS sebagai utusan Allah. Akhirnya, beliau meminta kepada Allah SWT agar menurunkan adzab yang menghancurkan jiwa dan seluruh harta kaum yang zhalim itu.
Didalam al-Qur’an banyak sekali mengisahkan tentang sejarah Nabi Nuh AS yang banyak mengandung hikmah. Seperti dalam surat al-A’raaf, Huud dan Nuh.
Doa-doa Nabi Nuh AS
1. Nabi Nuh AS Memohon Turun Hujan
ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا. يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا. وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12)
Berkata Imam Muqotil, “Ketika kaum Nuh mendustakan Nabi Nuh AS, Allah SWT mengazab kaum Nabi Nuh dengan kemarau panjang. Mereka tidak diturunkan hujan dalam waktu empat tahun lamanya. Akibatnya banyak wanita mengalami kemandulan, banyak orang tua mati kelaparan, dan banyak tanaman mati karena kekeringan. Pada akhirnya, kaum yang berdusta itu mendatangi Nabi Nuh AS dan meminta beliau agar berkenan untuk memohonkan turun hujan kepada Tuhannya.”
2. Doa Nabi Nuh AS Memohon Pertolongan
رَبِّ ٱنصُرۡنِي بِمَا كَذَّبُونِ
“Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku” (Qs. Al-Mukminun: 26)
Rintangan yang dihadapi Nabi Nuh AS dalam dakwahnya menegakkan kalimat tauhid sangat berat. Beliau menyeru kaumnya untuk kembali beriman kepada Allah SWT.
Segala cara, keterangan yang logis dan pendekatan secara persuasif sudah dilakukan. Namun, mereka semakin lari menjauh. Bahkan, mereka memasukkan jari ke telinga dan menutup rapat muka mereka. Mereka enggan mendengar khutbah Nabi Nuh AS dan menyangkalnya. Perbuatan kaum Nabi Nuh AS sudah melampaui batas, yang mengakibatkan penderitaan yang teramat berat bagi dirinya dan orang-orang beriman.
Nabi Nuh AS kembali mengadu dan memohon kepada Allah SWT agar beliau dimenangkan dalam menghadapi kaumnya yang membangkang tersebut. Nabi Nuh AS berdoa:
فَدَعَا رَبَّهُۥٓ أَنِّي مَغۡلُوبٞ فَٱنتَصِرۡ
Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya: “bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku).” (Qs. AL-Qomar: 10)
3. Doa Nabi Nuh AS Memohon Keselamatan Dirinya dan Orang-orang Beriman
رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيۡتِيَ مُؤۡمِنٗا وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۖ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” (Qs. Nuh: 28)
Selama berabad-abad, berbagai macam bentuk penderitaan dan siksaan telah dialami oleh Nabi Nuh AS dalam mengemban misi dakwah. Sampai pada akhirnya, Nabi Nuh AS memohon agar kaumnya dibinasakan oleh Allah SWT tanpa terkecuali. Mulai dari anak yang baru lahir hingga yang sudah tua renta. Semua itu adalah akibat sikap mereka yang tidak mau mendengar dan mengikuti seruan rasul-Nya.
Untuk melanjutkan kehidupan baru, perlu adanya generasi yang tetap berjuang di jalan Allah SWT. Nabi Nuh AS berdoa agar dirinya, keluarganya, dan pengikutnya yang beriman diberikan ampunan dan keselamatan dari azab-Nya di akhirat kelak.
Hikmah dan Pelajaran
1. Hal utama yang kita mohonkan kepada Allah SWT adalah keselamatan diri kita sendiri. Kemudian kedua orang tua kita, orang yang pernah masuk rumah kita seperti tetangga, teman, handai taulan, dan semua orang yang seiman, seagama, serta sekeyakinan dengan kita, baik yang masih hidup atau yang sudah mati.
2. Bacalah doa ini. Sebab, berdoa untuk orang tua dan untuk saudara-saudara kita yang lain adalah salah satu doa yang tidak ditolak oleh Allah SWT. Doa ini merupakan sumber kekuatan umat Islam. Amalkan doa ini. Semoga kita dicintai oleh Allah SWT dan para malaikat di langit juga ikut mendoakan keselamatan kepada kita.
4. Doa Nabi Nuh AS Memohon Keselamatan Ketika Berlayar
بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡرٜىٰهَا وَمُرۡسَىٰهَآۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“…Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. Huud: 41)
Ketika banjir melanda, Nabi Nuh AS segera mengevakuasi semua keluarga dan pengikutnya yang beriman ke dalam bahteranya, termasuk pula pasangan dari setiap jenis binatang, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tidak lama kemudian, air bah semakin meninggi hingga membentuk lautan. Para penduduk yang durhaka dan membangkang hanyut tenggelam terbawa arus badai yang amat dahsyat.
Tanpa tujuan yang pasti, Nabi Nuh AS berlayar bersama para penumpangnya sampai berhari-hari. Ada yang menyebutkan, Nabi Nuh AS terombang-ambing di atas bahtera selama 40 hari 40 malam. Wallahu a’lam.
Hikmah dan Pelajaran:
1. Barang siapa yang membangkang ketentuan Allah SWT, niscaya akan celaka di dunia maupun di akhirat, kecuali mereka yang mau bertaubat.
2. Bila hendak berlayar, Allah SWT mengajarkan kepada kita agar membaca doa ini. Semoga kita diberikan keselamatan sampai tujuan. Alangkah baiknya jika diiringi dengan membaca istighfar kepada Allah SWT.
Ada bacaan lengkap yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Marwan bin Salim dari Thalhah bin Abdillah bin Kurez, dari Husein bin Ali RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Umatku akan diselamatkan dari tenggelam di laut ketika ia menaiki kapal laut dan membaca doa:
وَمَا قَدَرُواْ ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦ وَٱلۡأَرۡضُ جَمِيعٗا قَبۡضَتُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ مَطۡوِيَّٰتُۢ بِيَمِينِهِۦۚ سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ. بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡرٜىٰهَا وَمُرۡسَىٰهَآۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Qs. Az-Zumar: 67) “Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Huud: 41)
5. Doa Nabi Nuh AS Memohon Perlindungan dari Meminta Sesuatu yang Tidak Bermanfaat
رَبِّ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِكَ أَنۡ أَسَۡٔلَكَ مَا لَيۡسَ لِي بِهِۦ عِلۡمٞۖ وَإِلَّا تَغۡفِرۡ لِي وَتَرۡحَمۡنِيٓ أَكُن مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Huud: 47)
Nabi Nuh AS memiliki putra bernama Kan’an, yang mana ia tidak mau mengikuti ajakan ayahnya untuk ikut ke dalam kapal. Ketika bencana banjir itu datang, Nabi Nuh AS merasa tidak tega dan iba melihat anaknya mati tenggelam. Lalu, Nabi Nuh AS mengadukan kesedihannya kepada Allah SWT (lihat QS. Huud: 45).
Namun Allah SWT melarang Nuh memohon keselamatan untuk Kan’an. Allah SWT menjelaskan bahwa Kan’an bukanlah keluarganya dan mereka yang termasuk keluarganya itu adalah orang-orang yang mau mendengar nasihatnya (lihat Qs. Huud: 46).
Setelah Nabi Nuh AS mengetahui kebenarannya, beliau lantas berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dari kesalahan dalam memohonkan sesuatu.
Hikmah dan Pelajaran:
1. Doa ini mengajarkan kepada kita bahwa terkadang Allah SWT tidak berkenan mengabulkan permintaan kita, sebagaimana yang kita harapkan. Kita tidak mengetahui hakikat kehendak dan ketentuan-Nya. Jangan sampai perasaan iba dan belas kasihan menjadikan kita tidak dapat melihat kebenaran.
2. Berdoalah kepada Allah SWT dan mohonlah perlindungan dari meminta sesuatu yang kita tidak tahu hakikat kebenarannya. Semoga kita terhindar dari sikap suudzon atau berburuk sangka kepada Allah SWT.
6. Doa Nabi Nuh AS Setelah Diselamatkan dari Kaum yang Zhalim
اَلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي نَجَّىٰنَا مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Mu’minun: 28)
Doa ini dipanjatkan Nabi Nuh AS ketika kapal mulai berlayar dan mendarat kembali. Allah SWT menyelamatkan Nabi Nuh AS dan semua penumpang yang berada dalam bahteranya. Orang-orang yang zhalim tenggelam ditelan badai yang dahsyat. Kemudian, Nabi Nuh AS memanjatkan puji syukur kedapa Allah SWT atas segala pertolongan-Nya.
7. Doa Nabi Nuh AS Memohon Ditempatkan di Lingkungan yang Baik
رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ
“…Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.” (Qs. Al-Mu’minun: 29)
Dalam pelayarannya, Nabi Nuh AS beserta seluruh penumpang kapal terapung-apung dalam waktu sekian lama. Setelah air bah mulai surut, kapal pun menepi di suatu tempat. Nabi Nuh AS tidak mengetahui apakah tempat itu baik atau buruk. Oleh karena itu, Nabi Nuh AS berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar kapalnya berlabuh di tempat yang aman, baik dan diberkati.
Hikmah dan Pelajaran
1. Melalui doa ini, Allah SWT mengajarkan kepada kita agar berhati-hati bila berada di tempat yang asing. Segala kemungkinan buruk bisa terjadi, kapan dan dimana pun. Hanya Allah SWT yang dapat menunjukkan dan menentukan baik tidaknya tempat dimana kita berada. Oleh karena itu, berdoalah kepada Allah SWT dengan membaca doa tersebut (Qs. Al-Mu’minun: 29). Semoga tempat yang akan menjadi kediaman kita adalah tempat yang mendatangkan berkah.
8. Doa Keselamatan dan Kesejahteraan bagi Nabi Nuh AS
سَلَٰمٌ عَلَىٰ نُوحٖ فِي ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.” (Qs. Ash-Shaffat: 79)
Hikmah dan Pelajaran:
1. Setiap pejuang kebenaran pasti akan memperoleh keharuman nama, sebagaimana Nabi Nuh AS. Beliau telah mencapai reputasi tinggi dalam perjuangannya. Nabi Nuh AS digolongkan oleh Allah SWT sebagai salah seorang rasul yang memiliki keimanan yang teguh sehingga beliau mendapatkan rahmat-Nya dan digolongkan kedalam Nabi Ulul Azmi. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah perjuangan, kesabaran, dan keberanian beliau, sehingga kita termasuk orang yang dirahmati Allah SWT.
2. Adapun keterangan yang menjelaskan tentang khasiat ayat doa di atas, sebagaimana yang disampaikan oleh Sa’id bin Musayab RA, “telah sampai kepadaku sebuah hadits, bahwasannya orang yang berjalan atau bepergian lalu ia membaca: Salamun ‘alaa nuuhin fil ‘aalamiin maka ia tidak akan diganggu ular dan disengat kalajengking.”
Dalam riwayat lain hadits yang marfu dari Abi Umamah RA, “…….maka ia tidak akan disengat kalajengking malam itu.”
Diceritakan, bahwasannya ular dan kalajengking datang kepada Nabi Nuh AS. Lalu, Nabi Nuh Berkata, “Aku tidak akan mengangkut kalian berdua ke kapalku. Sebab, kalian adalah penyebab dari kecelakaan dan bala (malapetaka atau azab).”
Ular dan kalajengking kemudian berkata, “Hai Nuh, angkutlah kami berdua, maka kami akan tunduk kepadamu. Tidak akan ada seorang pun yang celaka bila ia mengingatmu.”
Jadi, barang siapa yang merasa takut akan gangguan kedua binatang itu, bacalah, “Salamun ‘alaa nuuhin fil ‘aalamiin.” Maka kedua binatang itu tidak akan mencelakakan. Demikian diceritakan oleh Imam Qusyairi dan lainnya.
Sumber Buku:
Syamsuddin Noor, Dahsyatnya Doa Para Nabi. Jakarta: PT WahyuMedia, 2008.
Good article broo…