Budidaya belut tanpa lumpur – Siapa yang tidak tahu belut? Mungkin orang tersebut kurang piknik, karena hampir semua orang tahu dan pernah melihatnya langsung. Belut liar pun terkadang bisa kita temukan di selokan pinggiran rumah atau di parit besar. Terkadang juga bisa kita temukan di sawah atau di rawa.
Memang sekilas belut terlihat kotor dan jorok. Atau memang bisa dibilang begitu. Tapi jangan salah kawan, belut jika diproses, diolah, dan dimasak dengan baik, bisa menjadi sebuah hidangan makanan yang membuat lidah bergoyang. Tidak percaya silahakan saja kamu coba pergi ke warung makan atau resto terdekat yang menjual belut.
Selain dijadikan hidangan makanan, belut juga diproses menjadi cemilan berupa kripik, alias kripik belut. Kripik belut ini menjadi oleh-oleh makanan khas daerah Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan sekitarnya. Kalau kamu belum pernah mencoba kripik belut ini maka kamu harus mencobanya. Karena rasanya yang unik, gurih, dan bikin ketagihan.
Selain rasanya yang enak belut juga memiliki protein yang tinggi. Ini yang menjadikan belut tidak hanya enak dimakan tetapi juga bisa menjadi suplemen bagi tubuh.
Oleh karena keunggulan-keunggulan belut di atas, maka permintaan pasar akan belut pun tidak dapat diremehkan. Jikalau kamu sedang mencari sebuah bisnis yang gurih peluangnya maka tidak ada salahnya kamu mencoba bisnis belut. Berikut akan kami bahas secara gambaran besar tentang budidaya belut tanpa lumpur, ya, tanpa lumpur, menarik bukan?
Budidaya belut tanpa lumpur ini kami kumpulkan dari beberapa sumber seperti gemapertadotcom dan kabartanidotcom.
Budidaya Belut Tanpa Lumpur
Budidaya belut tanpa lumpur berarti kita menggunakan air bersih dan kolam sebagai media utama kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita persiapkan untuk budidaya belut tanpa lumpur.
1. Menyiapkan Kolam
Kolam untuk budidaya laut cukup fleksibel. Kolam bisa terbuat dari terpal, kolam tanah, ataupun kolam beton. Intinya kolam. Jika menggunakan kolam betol harus diperhatikan sisa-sisa dari semen atau bahan kimia lainnya.
Jika masih ada maka hal tersebut bisa meracuni si belut. Selain itu lebih bagus lagi jika kolom tersebut direndam sampai tumbuh lumut atau kita mencampur kolam tersebut dengan tumbuhan air seperti eceng gondok atau kangkung.
2. Air
Baiknya air yang digunakan untuk pembudidayaan belut menggunakan air dari mata air atau air sumur. Air kaporit atau air yang biasa seperti PDAM kurang bagus, karena masih mengandung bahan kimia yang bisa saja membahayakan belut.
Patut diperhatikan juga suhu dari air tersebut. Hendaknya suhu air berada pada 25-27 derajat celsius. Dan PH keasaman berada pada level 6-7 alias PH normal. Sirkulasi air di dalam kolam juga harus dikelola. Biasanya menggunakan pompa air untuk mengatur sirkulasi tersebut.
Air dalam kolam harus terjaga agar kaya oksigen. Selain itu harus diperhatikan juga dengan pakan belut yang mengendap dan lendir yang dihasilkan belut. Jika air banyak mengandung endapan makanan atau lendir belut maka harus diganti.
3. Pakan Belut
Makanan belut budidaya harus terjamin. Oleh karena itu ada baiknya kita sudah menyiapkan stok sebelum memulai budidaya. Pakan belut cukup beragam, dan ini merupakan salah satu kelebihan belut.
Pakan belut bisa berupa cacing, ikan guppy, cacing lor, anakan ikan mas, lambung katak, berudu, keong sawah, ulat, dan lain sebagainya. Pakan ikan pun juga bisa diberikan tetapi hanya sebagai selingan, yaitu 2 hari sekali.
Itulah gambaran besar tentang budidaya belut tanpa lumpur, semoga bisa membantu para pembaca yang ingin memulai budidaya belut.