Cara Mudah Budidaya Belut di Kolam Terpal untuk Pemula

Cara Mudah Budidaya Belut di Kolam Terpal untuk Pemula

Budidaya Belut Kolam Terpal – Salah satu prospek bisnis yang tidak ada matinya adalah bisnis budidaya hewan ternak, karena pangsa pasar yang sangat luas. Akan tetapi bila kamu ingin sukses di bisnis budidaya, kamu harus fokus untuk menjalankan satu saja dari sekian bisnis budidaya yang ada.

Hal ini dikarenakan bila menjalankan semua jenis budidaya hewan, kamu tidak akan bisa optimal karena fokus kamu akan terpecah. Kamu hanya perlu fokus di satu jenis budidaya, maka kamu akan menjadi pakar di bidang budidaya yang kamu jalani.

Salah satu budidaya yang cukup menggiurkan secara keuntungan dan pangsa pasarnya luas adalah budidaya belut dengan kolam terpal. Saat ini belut banyak dikonsumsi karena memiliki beragam manfaat untuk manusia, seperti proteinnya yang tinggi serta rasanya yang gurih dan lezat.

Selain itu belut bisa bertahan cukup lama asalkan kulit belut dijaga agar tetap lembab. Dengan berbagai kelebihan belut tersebut tidak heran jika hewan ini menjadi salah satu komoditas utama bidang perikanan.

Jika kamu ingin serius membudidaya belut di kolam terpal, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini, agar budidaya yang kamu jalankan bisa berhasil dan mendapat keuntungan melimpah.

Lokasi yang Baik untuk Budidaya Belut di Kolam Terpal

Budidaya belut agak sedikit lebih sulit, tidak seperti budidaya lele atau ikan lain yang pemeliharannya tidak membutuhkan perhatian khusus. Berikut beberapa ketentuan lokasi yang baik untuk budidaya belut:

  • Secara umum belut bisa dibudidaya di segala tempat, tidak terpengaruh oleh kondisi iklim dan kelembaban udara.
  • Meski tidak terpengaruh dengan kondisi iklim dan kelembaban udara, tetapi belut sangat rentan terhadap lingkungan yang tidak kondusif, seperti limbah, sampah beracun dan obat-obat kimia.
  • Temperatur udara yang paling baik untuk budidaya belut berkisar antara 25-31 derajat celcius.
  • Pilih lokasi yang tidak terkena matahari secara penuh, belut hanya membutuhkan sinar matahari secukupnya saja, terlebih untuk pembibitan belut.

Persiapan Alat dan Tempat Budidaya Belut Kolam Terpal

kolam-terpal-budidaya-belut
persiapan kolam terpal untuk belut

Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan tempat untuk budidaya belut. Karena kita mengulas budidaya belut di kolam terpal, maka yang harus kita persiapkan adalah terpal untuk membuat kolam. Untuk pembuatannya kamu bisa improvisasi sendiri, bisa menggunakan bambu atau kayu untuk menopang terpalnya agar tidak roboh ketika diisi air.

Dalam budidaya belut ini kita membutuhkan minimal 4 kolam terpal. Kolam-kolam ini kita gunakan untuk pemijahan belut, pendederan (benih belut 1-2 cm), kolam untuk belut remaja dan untuk pemeliharaan belut konsumsi. Perlu diperhatikan juga untuk rutin menyortir belut berdasarkan ukurannya karena belut mempunyai sifat karvivora, ia akan memakan belut lain yang ukurannya lebih kecil.

Persiapan Bibit Belut Kolam Terpal

bibit-belut
cara memilih bibit belut yang berkualitas

Bibit belut yang unggul dan berkualitas akan mempengaruhi kesuksesan budidaya belut. Salah dalam memilih bibit akan menyebabkan belut yang kita budidaya kurang optimal dalam pertumbuhannya. Bibit belut yang unggul dan berkualitas setidaknya memiliki ciri fisik sehat, gerakannya lincah, kulitnya cerah dan tidak berpenyakit (seperti jamur, bintik merah dan penyakit lainnya).

Pemeliharaan Belut Kolam Terpal

Belut merupakan hewan yang rentan terhadap perubahan cuaca yang ekstrim. Selama proses budidaya selalu jaga kondisi lingkungan dan temperatur kolamnya, usahakan selalu menjaga suhu optimal antara 25-31 derajat celcius.

Pemanenan Belut Kolam Terpal

Cara memanen belut di kolam terpal sangat mudah. Kita bisa langsung menjaring tanpa khawatir belutnya bersembunyi di lubang, tidak seperti belut di kolam tanah yang sering bersembunyi di lubang tanah.

Umumnya belut dapat dipanen setelah 3 bulan sejak penebaran bibit. Belut yang sudah dipanen sebaiknya disortir menurut besar atau panjangnya, karena kisaran harga belut bisa berbeda-beda tergantung dari kualitas belutnya.

Demikian ulasan budidaya belut dalam kolam terpal, semoga bermanfaat.

Cara Mudah Budidaya Belut Tanpa Lumpur

Cara Mudah Budidaya Belut Tanpa Lumpur

Budidaya belut tanpa lumpur – Siapa yang tidak tahu belut? Mungkin orang tersebut kurang piknik, karena hampir semua orang tahu dan pernah melihatnya langsung. Belut liar pun terkadang bisa kita temukan di selokan pinggiran rumah atau di parit besar. Terkadang juga bisa kita temukan di sawah atau di rawa.

Memang sekilas belut terlihat kotor dan jorok. Atau memang bisa dibilang begitu. Tapi jangan salah kawan, belut jika diproses, diolah, dan dimasak dengan baik, bisa menjadi sebuah hidangan makanan yang membuat lidah bergoyang. Tidak percaya silahakan saja kamu coba pergi ke warung makan atau resto terdekat yang menjual belut.

Selain dijadikan hidangan makanan, belut juga diproses menjadi cemilan berupa kripik, alias kripik belut. Kripik belut ini menjadi oleh-oleh makanan khas daerah Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan sekitarnya. Kalau kamu belum pernah mencoba kripik belut ini maka kamu harus mencobanya. Karena rasanya yang unik, gurih, dan bikin ketagihan.

Selain rasanya yang enak belut juga memiliki protein yang tinggi. Ini yang menjadikan belut tidak hanya enak dimakan tetapi juga bisa menjadi suplemen bagi tubuh.

Oleh karena keunggulan-keunggulan belut di atas, maka permintaan pasar akan belut pun tidak dapat diremehkan. Jikalau kamu sedang mencari sebuah bisnis yang gurih peluangnya maka tidak ada salahnya kamu mencoba bisnis belut. Berikut akan kami bahas secara gambaran besar tentang budidaya belut tanpa lumpur, ya, tanpa lumpur, menarik bukan?

Budidaya belut tanpa lumpur ini kami kumpulkan dari beberapa sumber seperti gemapertadotcom dan kabartanidotcom.

Budidaya Belut Tanpa Lumpur

belut-tanpa-lumpur
belut tanpa lumpur

Budidaya belut tanpa lumpur berarti kita menggunakan air bersih dan kolam sebagai media utama kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita persiapkan untuk budidaya belut tanpa lumpur.

1. Menyiapkan Kolam

Kolam untuk budidaya laut cukup fleksibel. Kolam bisa terbuat dari terpal, kolam tanah, ataupun kolam beton. Intinya kolam. Jika menggunakan kolam betol harus diperhatikan sisa-sisa dari semen atau bahan kimia lainnya.

Jika masih ada maka hal tersebut bisa meracuni si belut. Selain itu lebih bagus lagi jika kolom tersebut direndam sampai tumbuh lumut atau kita mencampur kolam tersebut dengan tumbuhan air seperti eceng gondok atau kangkung.

2. Air

air-untuk-belut
air untuk belut

Baiknya air yang digunakan untuk pembudidayaan belut menggunakan air dari mata air atau air sumur. Air kaporit atau air yang biasa seperti PDAM kurang bagus, karena masih mengandung bahan kimia yang bisa saja membahayakan belut.

Patut diperhatikan juga suhu dari air tersebut. Hendaknya suhu air berada pada 25-27 derajat celsius. Dan PH keasaman berada pada level 6-7 alias PH normal. Sirkulasi air di dalam kolam juga harus dikelola. Biasanya menggunakan pompa air untuk mengatur sirkulasi tersebut.

Air dalam kolam harus terjaga agar kaya oksigen. Selain itu harus diperhatikan juga dengan pakan belut yang mengendap dan lendir yang dihasilkan belut. Jika air banyak mengandung endapan makanan atau lendir belut maka harus diganti.

3. Pakan Belut

Makanan belut budidaya harus terjamin. Oleh karena itu ada baiknya kita sudah menyiapkan stok sebelum memulai budidaya. Pakan belut cukup beragam, dan ini merupakan salah satu kelebihan belut.

Pakan belut bisa berupa cacing, ikan guppy, cacing lor, anakan ikan mas, lambung katak, berudu, keong sawah, ulat, dan lain sebagainya. Pakan ikan pun juga bisa diberikan tetapi hanya sebagai selingan, yaitu 2 hari sekali.

Itulah gambaran besar tentang budidaya belut tanpa lumpur, semoga bisa membantu para pembaca yang ingin memulai budidaya belut.

Cara Mudah Budidaya Belut yang Baik dan Benar

Cara Mudah Budidaya Belut yang Baik dan Benar

Budidaya belut termasuk salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak cara dalam budidaya belut. Seperti budidaya belut air bersih, budidaya belut tanpa lumpur, budidaya belut kolam terpal dan budidaya belut dalam drum.

Permintaan belut dipasaran sangatlah tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan stok belut dari para pembudidaya belut. Nah, inilah kesempatan kamu untuk memulai melakukan budidaya belut.

Bagaimana cara memulai budidaya belut yang baik dan benar? Penjelasan di bawah ini akan membantu kamu memahami lebih jauh tentang budidaya belut.

Kolam Budidaya Belut

kolam-budidaya-belut
kolam tempat budidaya belut

Belut mempunyai dua sistem pernafasan sehingga belut bisa hidup didua tempat, bisa hidup di lumpur dan air yang tidak terlalu banyak. Belut termasuk kelompok jenis ikan, tapi tentunya belut berbeda dengan jenis ikan pada umumnya.

Biasanya budidaya belut dilakukan di kolam semen atau kolam drum. Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas budidaya belut dengan menggunakan kolam drum.

Kamu bisa menggunakan drum bekas yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Buatlah lubang memanjang dibagian atas drum. Kemudian, simpan drum tersebut di atas tanah yang datar supaya drum tidak terguling.

Media Tumbuh Budidaya Belut

Media tumbuh belut yang digunakan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budidaya belut. Untuk kolam drum biasanya menggunakan media tumbuh berupa jerami padi pupuk TSP, lumpur kering, kompos dan mikroorganisme starter.

Ketebalan jerami yang digunakan sekitar 50 cm pada bagian bawah drum. Sirami jerami tadi dengan menggunakan mikroorganisme starter sebanyak 1 liter untuk setiap drum. Setelah itu tambahkan lapisan kompos setinggi 7 cm.

Pada lapisan paling atas tambahkan lumpur kering yang sudah kamu campurkan dengan pupuk TSP 5 kg dengan ketinggian sekitar 25 cm.

Setelah pembuatan lapisan selesai, kamu bisa mulai mengisi air ke dalam drum sampai ketinggian 17 cm. Biarkan drum selama dua minggu untuk melaui fase fermentasi media tumbuh. Setelah itu baru masukkan bibit belut ke dalam drum.

Cara Memilih Bibit Belut

bibit-belut
cara memilih bibit belut yang berkualitas

Supaya hasil budidaya belut memuaskan, pilihlah bibit belut yang paling bagus dan sehat. Sebaiknya kamu memilih bibit belut yang mempunyai ukuran seragam, supaya tidak saling memangsa antar belut yang ada di kolam drum.

Pilih bibit belut yang aktif dan lincah, bebas dari berbagai penyakit dan ukurannya kurang lebih 10-12 cm.

Pemberian Pakan Belut

Pemilihan bibit yang seragam dimaksudkan supaya tidak terjadi kanibal sesama belut. Begitupun dengan pemberian pakan, kamu harus memberikan pakan sama rata untuk setiap kolam drum belut.

Takaran pemberian pakan bisa disesuaikan dengan ukuran dan populasi belut di kolam drum. Biasanya pemberian pakan perhari yang ideal yaitu sekitar 5-20% dari bobotnya.

Belut biasanya mencari mangsa di sore atapun malam hari. Oleh karena itu, kamu bisa memberi pakan belut pada waktu-waktu ini. Pakan belut bisa berupa kecebong, bekicot, atau ikan-ikan kecil yang sudah dipotong menjadi kecil.

Panen Belut

panen-belut
panen belut

Dalam satu kolam drum kamu bisa memasukkan bibit belut sebanyak 2 kg dengan ukuran bibit 11 – 13 cm. Masa panen belut yang dibudidayakan dalam kolam drum biasanya 3 – 4 bulan.

Bibit belut untuk ukuran 7 -12 cm bisa kamu beli dengan harga sekitar Rp 55.000 per Kg. Selanjutnya untuk belut konsumsi bisa kamu jual dengan harga Rp 32.000 per Kg (isi 4-6 ekor).

Pemasaran Belut

Seperti yang telah disebutkan di atas, permintaan pasar akan belut sangatlah banyak. Jadi, kamu gak harus pusing untuk memasarkan belut hasil budidaya. Kamu bisa menjualnya langsung ke tengkulak atau menjualnya ke pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional.

rejeki-nomplok

Situs Rejekinomplok.net dikelola penuh oleh PT. Triton Nusantara Tangguh. Situs ini bertujuan sebagai media belajar dan sharing informasi.

CATEGORIES

Pilih kategori bacaan yang kamu suka

Copyright 2017 RejekiNomplok.net