Budidaya belut termasuk salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak cara dalam budidaya belut. Seperti budidaya belut air bersih, budidaya belut tanpa lumpur, budidaya belut kolam terpal dan budidaya belut dalam drum.
Permintaan belut dipasaran sangatlah tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan stok belut dari para pembudidaya belut. Nah, inilah kesempatan kamu untuk memulai melakukan budidaya belut.
Bagaimana cara memulai budidaya belut yang baik dan benar? Penjelasan di bawah ini akan membantu kamu memahami lebih jauh tentang budidaya belut.
Kolam Budidaya Belut
Belut mempunyai dua sistem pernafasan sehingga belut bisa hidup didua tempat, bisa hidup di lumpur dan air yang tidak terlalu banyak. Belut termasuk kelompok jenis ikan, tapi tentunya belut berbeda dengan jenis ikan pada umumnya.
Biasanya budidaya belut dilakukan di kolam semen atau kolam drum. Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas budidaya belut dengan menggunakan kolam drum.
Kamu bisa menggunakan drum bekas yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Buatlah lubang memanjang dibagian atas drum. Kemudian, simpan drum tersebut di atas tanah yang datar supaya drum tidak terguling.
Media Tumbuh Budidaya Belut
Media tumbuh belut yang digunakan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budidaya belut. Untuk kolam drum biasanya menggunakan media tumbuh berupa jerami padi pupuk TSP, lumpur kering, kompos dan mikroorganisme starter.
Ketebalan jerami yang digunakan sekitar 50 cm pada bagian bawah drum. Sirami jerami tadi dengan menggunakan mikroorganisme starter sebanyak 1 liter untuk setiap drum. Setelah itu tambahkan lapisan kompos setinggi 7 cm.
Pada lapisan paling atas tambahkan lumpur kering yang sudah kamu campurkan dengan pupuk TSP 5 kg dengan ketinggian sekitar 25 cm.
Setelah pembuatan lapisan selesai, kamu bisa mulai mengisi air ke dalam drum sampai ketinggian 17 cm. Biarkan drum selama dua minggu untuk melaui fase fermentasi media tumbuh. Setelah itu baru masukkan bibit belut ke dalam drum.
Cara Memilih Bibit Belut
Supaya hasil budidaya belut memuaskan, pilihlah bibit belut yang paling bagus dan sehat. Sebaiknya kamu memilih bibit belut yang mempunyai ukuran seragam, supaya tidak saling memangsa antar belut yang ada di kolam drum.
Pilih bibit belut yang aktif dan lincah, bebas dari berbagai penyakit dan ukurannya kurang lebih 10-12 cm.
Pemberian Pakan Belut
Pemilihan bibit yang seragam dimaksudkan supaya tidak terjadi kanibal sesama belut. Begitupun dengan pemberian pakan, kamu harus memberikan pakan sama rata untuk setiap kolam drum belut.
Takaran pemberian pakan bisa disesuaikan dengan ukuran dan populasi belut di kolam drum. Biasanya pemberian pakan perhari yang ideal yaitu sekitar 5-20% dari bobotnya.
Belut biasanya mencari mangsa di sore atapun malam hari. Oleh karena itu, kamu bisa memberi pakan belut pada waktu-waktu ini. Pakan belut bisa berupa kecebong, bekicot, atau ikan-ikan kecil yang sudah dipotong menjadi kecil.
Panen Belut
Dalam satu kolam drum kamu bisa memasukkan bibit belut sebanyak 2 kg dengan ukuran bibit 11 – 13 cm. Masa panen belut yang dibudidayakan dalam kolam drum biasanya 3 – 4 bulan.
Bibit belut untuk ukuran 7 -12 cm bisa kamu beli dengan harga sekitar Rp 55.000 per Kg. Selanjutnya untuk belut konsumsi bisa kamu jual dengan harga Rp 32.000 per Kg (isi 4-6 ekor).
Pemasaran Belut
Seperti yang telah disebutkan di atas, permintaan pasar akan belut sangatlah banyak. Jadi, kamu gak harus pusing untuk memasarkan belut hasil budidaya. Kamu bisa menjualnya langsung ke tengkulak atau menjualnya ke pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional.
waw makasih gan inspirsinya