Pulau Socotra (Sokotra) – Sejak bumi ini diciptakan sampai saat ini, banyak sekali keindahan dan keajaiban yang tersimpan di dalam bumi kita ini. Berjuta-juta pulau dengan keragaman ekosistemnya. Setiap pulau memiliki keindahan dan rahasia di dalamnya.
Salah satu pulau yang banyak dibicarakan karena keindahan dan rahasianya adalah pulau Socotra. Pulau Socotra menjadi sorotan dunia karena terkenal dengan tempatnya yang eksotis dan penuh misteri.
Memang apa sih keindahan dan rahasia pulau socotra? Kenapa ia dijuluki “neraka dunia”? Kenapa juga ia disebut “pulau kebahagiaan”? Misteri apa yang tersimpan di pulau tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan keunikan pulau Socotra di bawah ini.
1. Pulau yang Terpencil
Socotra atau dalam bahasa Arab سُقُطْرَى Suquṭhra, adalah kepualuan kecil yang terletak di Samudera Hindia. Kepulauan ini terletak 80 km sebelah timur dari Tanduk Afrika, dan 380 km sebelah selatan dari Jazirah Arab.
Pulau Socotra merupakan pulau terpencil di dunia. Ada 3 pulau kecil lainnya yaitu pulau Samhah, Abd Al Kuri, dan Darsa. Sedangkan pulau Socotra sendiri merupakan pulau utama. Pulau ini memiliki luas 3796 km persegi, dengan penduduk sekitar lebih 40.000 jiwa.
Pulau Socotra memiliki pegunungan Haghier dengan ketinggian 1.500 m dari permukaan laut, dan ini merupakan puncak tertinggi di pulau ini. Iklim di pulau ini dapat di kategorikan sebagai iklim koppen dengan suhu tahunan rata-rata di atas 18 derajat Celcius.
2. Pulau Bersejarah
Nama Socotra diambil dari bahasa sansekerta, ‘sukhadhara dvipa’ yang berarti “pulau kebahagiaan”. Menurut sejarah, penduduk pulau Socotra telah memeluk Kristen sejak tahun 52 setelah masehi.
Pada abad kesepuluh, seorang ahli geografi Arab bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani menyatakan bahwa pada masanya, penduduk Socotra mayoritas memeluk agama Kristen. Konon mereka juga telah mempraktekkan ritual sihir kuno.
Pada tahun 1507, armada Portugis mendarat di pulau ini. Tujuan mereka adalah untuk menghentikan perdagangan Arab dari Laut Merah ke Samudra Hindia serta untuk menghapuskan aturan-aturan Islam dalam perdagangan tersebut.
Namun, invasi Portugis ini tidak berjalan mulus karena penduduk setempat menentang mereka. Pada tahun 1511, pulau ini dikuasai oleh Kesultanan Mahra. 456 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 30 November 1967, Pulau Socotra menjadi bagian dari Republik Rakyat Yaman Selatan yang pada saat ini telah berubah menjadi Republik Yaman.
3. Terdapat Berbagai Tumbuhan yang Unik
Pulau Socotra memiliki banyak tumbuhan yang unik dan langka. Maka tidak heran kalau pulau ini begitu terkenal akan keeksotisannya. Karakteristik iklim dan geologi pulau ini yang unik menjadikan flora-flora yang tumbuh di pulau ini unik dan langka.
Dari 800 tumbuh-tumbuhan, 293 diantaranya merupakan flora endemik karena tumbuhan tersebut hanya dapat ditemukan di pulau Socotra. Ada pula beberapa tumbuhan yang terancam punah hidup di pulau ini.
Flora dengan bentuk aneh seperti pohon Darah Naga (Dracanea Cinnabari) menjadi ikon khas pulau ini. Konon getah pohon ini digunakan penduduknya sebagai obat dari segala penyakit. Flora unik lainnya adalah tanaman raksasa Dorstenia, Dendrosicyos, pohon Delima Socotra (punica protopunica), dll.
4. Terdapat Berbagai Hewan Langka
Tidak hanya tumbuh-tumbuhan, pulau Socotra juga kaya akan hewan yang cantik namun belum pernah ditemukan di tempat lain. Di antara berbagai hewan yang ditemukan tersebut mulai dari spesies burung, kepiting, hingga laba-laba yang langka.
Pulau ini juga memiliki beragam fauna endemik. Terdiri dari 90 persen jenis reptil, 192 spesies burung, 44 jenis burung diantaranya bertelur di pulau ini. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, ada 22 titik area burung yang sangat penting di pulau ini.
Pulau ini juga memiliki spesies burung endemik seperti Socotra Starling Onychognathus Frater, Socotra Sunbird Nectarinia Balfouri, Socotra Sparrow Passer Insularis, dan Grosbeak Socotra Rhynchostruthus Socotranus.
Ada juga burung penyanyi socotra, incana. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia asli pulau Socotra. Pulau ini juga memiliki spesies endemik terumbu karang.
5. Pulau yang Dilindungi
Pada Juli 2008 pulau ini telah diakui UNESCO sebagai situs warisan alam dunia. Oleh karena itu UNESCO memberikan perlindungan lingkungan di pulau ini. Sehingga tidak dibangunnya fasilitas bagi pengunjung seperti hotel, restoran, dan bangunan lainnya meski pulau ini memiliki potensi sebagai tempat wisata yang luar biasa. Hal tersebut dilakukan UNESCO agar pulau Socotra terjaga keaslian alamnya.
Keunikan pulau Socotra bisa dilihat di video ini.
6. Pulau yang Memiliki Kekayaan Hayati
Tak hanya di daratan, laut Socotra juga memiliki kekayaan hayati yang sangat unik. Berdasarkan penelitian para ahli, karakteristik dari keanekaragaman hayati di laut Socotra merupakan gabungan dari berbagai wilayah seperti samudera Hindia, laut Arab, laut Merah dan juga Afrika.
Keunikan hayati ini meliputi 95 persen jenis siput yang tidak ditemukan di tempat lain. Selain itu di laut Socotra juga hidup 730 jenis ikan, 253 jenis terumbu karang serta 300 jenis kepiting, udang dan lobster.
Dengan kelangkaan dan keunikan flora dan fauna yang ada di pulau Socotra, tak heran jika kemudian dunia menjulukinya sebagai “pulau Galapagos” di samudera Hindia. Bahkan yang lebih extrim lagi pulau Socotra kerap kali dijuluki “neraka dunia” atau “pulau alien”. Hal tersebut dikarenakan flora dan faunanya yang termasuk endemik.
7. Adat Istiadat Penduduk Pulau Socotra
Meski menyimpan sejuta pesona yang luar biasa, 40 ribu penduduk pulau ini masih menjadi misteri. Hal tersebut karena mereka terisolasi dari masyarakat modern.
Film dokumenter yang disutradari dan diproduksi oleh Carles Cardelus ini memperlihatkan kehidupan adat istiadat penduduk pulau yang berjuang untuk melestarikan tradisi selama berabad-abad.
Carles menceritakan kisah pulau ini melalui para penggembala kambing, nelayan, dukun, hingga imam.
Sebagaimana dilansir Daily Mail, Carles mengatakan, saat pemutaran film ini, penduduk di sana memiliki budaya leluhur, kendati sekarang sudah mulai terpengaruh budaya modern.
“Beberapa tahun lalu nelayan tidak pernah menggunakan uang karena mereka menukarkannya dengan ikan. Kemudian kapitalis hadir di sana dan mengubah budaya mereka sangat cepat,” katanya.
Carles menambahkan, penduduk Socotra sudah mempercayakan kesehatan mereka pada dokter, ketimbang datang ke shaman atau dukun. Budaya mereka berubah sangat cepat.
“Mereka menyukai hal-hal baru. Sebagai contoh, banyak orang yang menjual pulau mereka untuk membeli mobil atau kapal yang lebih besar. Mereka semua senang dengan hal baru,” tambahnya.
Meski begitu, Pulau Socotra masih belum memiliki resort tradisional atau hotel mewah. Selain itu, sangat sedikit dari penduduknya yang bisa berbahasa Inggris.
Baca juga, Tanda-tanda Kiamat Lengkap dengan Dalil dan Urutannya.
8. Misteri Pulau Dikurungnya Dajjal
Banyak yang berpendapat kalau pulau Socotra adalah pulau dimana Dajjal dikurung. Pendapat ini didasarkan pada sebuah kisah yang dialami sahabat Rasulullah Shalla allahu ’alaihi wasallam yang kemudian Rasulullah kisahkan kepada kaum muslimin.
Hadits ini merupakan hadits shahih dan masyhur (terkenal). Salah satunya hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini.
Fatimah binti Qais mengatakan, “Aku telah mendengar muadzin Rasulullah Shalla allahu ’alaihi wasallam memanggil untuk shalat. Aku pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah saw. Selesai shalat, Rasulullah saw naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda sambil tertawa dan berkata: “Hendaknya masing-masing kalian tetap berada di tempat shalatnya””
Kemudian berkata: “Tahukah kalian, mengapa aku kumpulkan kalian?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah saw berkata lagi: “Demi Allah aku menyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan kabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahwa Tamim Al-Dary adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpaiku dan masuk Islam. Dia bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal”.
“Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya. Katanya dia bersama 30 orang temannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas.”
“Mereka tidak dapat mengarahkan kapalnya ke pantai sehingga harus berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari.”
“Di pulau yang tidak berpenghuni itu mereka bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana kelamin dan duburnya.”
Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apakah engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Aku adalah Al-Jassasah.”
Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?”
Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat itu untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu”.
Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu. Di sana mereka menemukan seorang pria yang sangat besar dan tegap. Artinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya.
Mereka bertanya: “Siapakah anda?”
Orang seperti raksasa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya siapa kamu ini?”
Mereka menjawab: “Kami adalah orang Arab. Kami pergi ke laut naik kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau Anda ini”.
“Awalnya kami bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jenis kelaminnya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat ini untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu.”
“Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah bertemu dengan Anda dan kami ingin tahu siapa Anda sebenarnya.”
Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab pertanyaan mereka terus saja mengajukan pertanyaan:
“Ceritakan kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan (nama tempat di negeri Syam) itu.”
Mereka menjawab: “Kondisi apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pohon kurma itu berbuah?”
Setelah mereka menjawab bahwa pohon kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pohon itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah (Danau Tiberias).”
Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.”
Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya pria seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.”
Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang- orang Arab?” Mereka menjawab:” Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.”
Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahwa Rasulullah saw telah mengembangkan dakwahnya dan sudah banyak pengikutnya. Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.”
Kemudian orang itu berkata: “Sekarang aku terangkan kepadamu bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam waktu empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikendalikan oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusnya.”
Rasulullah saw menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.”
Rasulullah saw berkata lagi: “Sesungguhnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan aku lagi. Ceritanya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, yaitu tentang Makkah dan Madinah yang tidak dapat dimasuki Dajjal.”
“Hanya saja dia mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Dia dari arah timur. Dia dari arah timur,” kata Rasulullah saw sambil menunjuk ke arah timur.
Dengan hadits tersebut Rasulullah Shalla allahu ’alaihi wasallam kembali menyampaikan kabar bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur Madinah. Melihat letak Pulau Socotra, berbagai flora-fauna dan keunikan alamnya, tempatnya yang terpencil dan tepat di laut Yaman, maka bukan tidak mungkin bahwa teori yang menyatakan Dajjal dikurung di pulau tersebut memang benar adanya.
Wallaahu ‘alam.
Yang masih penasaran bagaimana kondisi pulau Socotra, Simak video ini pasti bikin merinding. Masya Allah Menakjubkan!