10 Alasan Anda Masuk Pondok Pesantren

10 Alasan Anda Masuk Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan tempat yang indah sekaligus horor untuk menuntut ilmu. Menjadi indah karena lingkungan untuk belajar sangat mendukung. Suasananya selalu sejuk karena hati selalu tersiram dengan tausyiah, lisan yang selalu mengucap basmalah, dan pola pikir yang selalu terarah. Namun juga menjadi horor karena peraturan dan disiplinnya yang mendidik para santri agar menjadi orang yang berguna, mental baja dan karakter pemimpin.

Berduyun-duyun orang masuk ke pondok pesantren untuk menyandang sebuah nama yaitu santri. Ada apa dengan santri? Kenapa mereka memilih menjadi santri?. Pertanyaan-pertanyaan ini Insya Allah akan terjawab di artikel ini. Mereka masuk pondok pesantren tentunya dengan latar belakang yang berbeda dan alasan yang berbeda.

Setidaknya ada dua pengaruh yang menjadikan seseorang masuk pondok pesantren yaitu, pengaruh internal dan pengaruh eksternal. Pengaruh internal adalah seseorang yang masuk pondok pesantren karena kemauannya sendiri, dan sebaliknya pengaruh eksternal adalah seseorang yang masuk pondok pesantren karena bukan atas dasar kemauannya (kemauan yang tidak datang dari kepribadiannya sendiri).

Berikut ini telah kami rangkum menjadi 10 alasan mengapa seseorang masuk pondok pesantren. Dari 10 alasan itu terdiri dari 5 pengaruh internal dan 5 pengaruh eksternal. Ini jawabannya.

***

Pengaruh Eksternal

hukuman di pondok pesantren
www.ywabs.sch.id

1. Dipaksa

Dipaksa, terpaksa lalu terbiasa. Inilah mungkin kata-kata yang selalu kita dapat di pesantren. Tidaklah sedikit orang yang masuk pondok pesantren dengan latar belakang dipaksa. Belum diketahui berapa persentase-nya, karena tiap pondok pesantren pasti berbeda-beda. Orang-orang yang masuk pondok pesantren karena dipaksa, biasanya dipaksa oleh orang tua mereka. Alasan orang tua memaksa anaknya untuk mondok juga beragam. Ada yang karena orang tuanya dulu juga mondok di pesantren, ada juga yang orang tuanya tidak pernah mondok tapi mau anaknya mondok dan belajar ilmu agama.

Santri yang dipaksa untuk masuk pondok pesantren biasanya tidak kerasan (tidak betah). Ketika mereka belum juga bisa beradaptasi, mereka condong melakukan hal-hal yang melanggar peraturan pondok, seperti: kabur dari pondok, malas dalam belajar, malas dalam mengikuti kegiatan pondok, dan lain-lain. Tapi itu tidak terjadi di semua santri yang masuk pondoknya karena dipaksa. Banyak juga dari santri-santri yang dipaksa justru menjadi santri yang berprestasi baik ilmu, amal dan akhlaqnya.

Masih ingat kan sosok penulis novel Negeri Lima Menara. Dialah Ahmad Fuadi yang telah berhasil mendapatkan 9 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Ia berhasil menggapai mimpi-mimpinya setelah mengenyam pendidikan di sebuah pondok pesantren. Tempat dimana dulu ia tidak kehendaki tapi karena perintah dari orang tuanya akhirnya dia terpaksa mondok. Sebagaimana yang ia ungkapkan,

‘’Saya sangat berterima kasih kepada Ibu, yang memaksa saya masuk pondok pesantren. Awalnya saya merasa terpaksa, karena waktu itu nilai sekolah saya bagus dan ingin masuk SMA, tapi malah disuruh melanjutkan ke pesantren,’’ tutur Fuadi kepada muslimdaily.net (rabu, 01/2013)

Jadi, Ahmad Fuadi adalah contoh mantan santri yang dipaksa dan telah meraih kesuksesannya. Ini menunjukkan bahwa Ahmad Fuadi adalah orang yang patuh kepada orang tuanya. Sehingga meskipun dipaksa masuk pondok ia mencoba untuk ikhlas dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Luar biasa!

2. Tidak Diterima di Sekolah Negeri Favorit

Alasan kedua kenapa masuk pondok pesantren adalah gengsi karena tidak diterima di sekolah negeri favorit. Mungkin ada beberapa orang yang terlalu membanggakan sekolah negeri favorit. Yaa, itu wajar karena tidak mudah masuk sekolah negeri favorit, seleksi super ketat dan banyak saingan. Ditambah lagi program pemerintah yang meringankan beban biaya sekolah kepada para siswanya seperti di kota-kota besar Jakarta, dsb. Oleh karena itu sekolah negeri favorit menjadi gengsi tersendiri bagi para siswa, baik itu lulusan SD maupun lulusan SMP.

Karena menjadi gengsi, ada beberapa orang yang malu kalau tidak sekolah di sekolah negeri favorit. Dengan begitu pondok pesantren adalah tempat pelampiasannya. Mungkin tidak sepenuhnya juga karena gengsi, banyak faktor lain seperti kisah yang penulis alami (mau tau? Baca disini).

3. Dapat Beasiswa

Saat ini banyak juga program pemerintah terutama pemerintah daerah yang memberikan beasiswa kepada anak daerah untuk belajar di pondok pesantren. Tujuan mereka adalah untuk menambah jumlah SDM yang mendalami masalah ilmu agama islam. Dan sekaligus edukasi bagi anak-anak daerah tentang belajar keorganisasian dan kepemimpinan.

Pemerintah kini semakin tahu bahwa didikan pondok pesantren menghasilkan orang-orang yang berkarakter, bermoral dan beragama yang baik. Sehingga patut untuk menjadi pemimpin dan penggerak bagi daerahnya kelak. Hal ini dikarenakan banyaknya pejabat-pejabat di pemerintahan yang berstatus mantan santri alias jebolan pondok pesantren.

Santri yang masuk pesantren karena mendapatkan beasiswa atau mungkin dipilih langsung karena potensinya, maka mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus menerimanya meskipun terpaksa.

4. Rekomendasi

Dari beberapa santri yang pernah penulis temui, ada yang masuk ke pondok pesantren karena rekomendasi. Misalnya, suatu majelis ta’lim atau organisasi remaja masjid merekomendasikan beberapa anggotanya untuk mondok di pesantren. Hal demikian dilakukan untuk meningkatkan SDM mereka di bidang ilmu agama. Dan supaya proses dakwahnya terus meningkat.

5. Ikut-ikutan

Masuk pondok karena ikut-ikutan juga kadang terjadi pada seseorang. Entah bagaimana prosesnya, awalnya tidak ada niatan untuk mondok, tapi melihat temannya mondok jadi ikutan mondok. Seperti yang pernah ditemui penulis, ia masuk pesantren karena teman baiknya juga masuk pesantren, sebelumnya mereka memang teman akrab dan tiada yang bisa memisahkan walau badai menghadang “ciah alay banget”. Ada lagi yang lebih alay, ia masuk pesantren karena cinta sejatinya masuk pesantren.

Untuk teman-teman yang masuk pesantren karena ikut-ikutan harus segera move on ya. Perbaiki niat dan fokus untuk belajar. Jangan lupa untuk berdoa dan berusaha.

Pengaruh Internal

ponpes sintesa
ponpes sintesa

6. Ingin Mendalami Ilmu Agama

Tujuan seseorang masuk pondok pesantren adalah untuk mendalami ilmu agama. Alasan ini paling banyak digunakan para santri ketika ditanya “kenapa masuk pesantren?” jawabannya ingin mendalami ilmu agama. Namun berbeda lagi ketika ditanya “kenapa mendalami ilmu agama harus di pesantren?” jawabannya beraneka macam. Ada yang menjawab supaya fokus, mendapat keberkahan, agar lebih dekat dengan guru, guru-gurunya ahli dan lain-lain. Santri yang masuk pondoknya karena ingin mendalami ilmu agama Insya Allah niatnya sudah benar. Tinggal ditingkatkan lagi keistiqomahannya, berdoanya dan usahanya.

7. Ingin Menguasai Bahasa Arab dan Inggris

Sesuatu yang khas dari santri adalah dapat berbahasa arab dengan fasih. Bahkan banyak dari pondok pesantren modern yang menerapkan bahasa arab dan inggris dalam percakapan sehari-hari. Akhirnya alumni pondok pesantren terkenal dengan penguasaan bahasa arab dan inggrisnya. Dan inilah yang melatarbelakangi seseorang masuk pondok pesantren. Santri yang masuk pondok pesantren karena alasan ini biasanya kemampuan bahasanya sangat baik di bandingkan yang lain.

8. Ingin Memiliki Banyak Teman

Pondok pesantren biasanya tidak didominasi oleh satu daerah saja. Banyak santri yang berasal dari berbagai daerah, baik skala nasional maupun internasional. Ini juga menjadi ketertarikan sendiri bagi orang-orang yang ingin memiliki jaringan pertemanan yang luas. Santri yang masuk pondok pesantren karena alasan ini biasanya mampu bersosialisasi dengan baik, sehingga ia banyak dikenal dan banyak berorganisasi (muharrik, rois marhalah, dsb).

9. Ingin Hidup Berdisiplin

Pondok pesantren juga terkenal dengan disiplinnya, apalagi pondok-pondok pesantren modern. Santri yang masuk pondok pesantren karena alasan ini biasanya mengalir bagaikan air. Ia memiliki timing dan planning yang matang, sehingga tidak berleha-leha. Maka, jarang santri yang berdisiplin tinggi melanggar peraturan pondok pesantren.

10. Insyaf

Banyak orang-orang yang dulunya jauh dari Islam kemudian mereka bertaubat. Mereka buta akan Tuhan, tuli akan kebenaran, dan bisu akan qur’an. Mereka yang kemudian bertaubat dan insyaf tidak setengah-setengah, bahkan dari mereka ada yang masuk pondok pesantren. Tujuan mereka masuk pondok pesantren adalah untuk berhijrah dari masa kegelapan menuju masa pencerahan. Santri yang masuk pondok pesantren karena insyaf, mereka biasanya lebih rajin ibadahnya dan lebih rajin belajar ilmu agamanya. Itu karena Allah SWT telah memberikan kepada mereka hidayah dan rahmatnya. Wallahu a’lam.

***

Poin-poin di atas mungkin hanya beberapa gambaran saja alasan kenapa seseorang masuk pondok pesantren. 10 poin di atas ditulis berdasarkan pengalaman penulis yang sudah mondok selama 12 tahun, mulai dari Ponpes Annajah 3 tahun, Ponpes Darussalam 5 tahun, Ponpes Baitul Qurro 3 tahun, dan Ponpes SINTESA 1 tahun. Oleh karena itu, untuk melengkapinya kami buka kolom komentar bila ada yang mau menshare alasan teman-teman masuk pondok pesantren.

Nah, setelah membaca artikel di atas, kira-kira poin-poin manakah yang sesuai dengan teman-teman?

Terima kasih telah membaca artikel ini, silahkan baca artikel lainnya disini.

31 Comments

  1. Assalamu’alaikum, maaf pak saya agak sedikit mau curhat disini. Saya sekarang baru menyelesaikan pendidikan S1 di usia 23 tahun dan saya ingin mendaftar ke pondok pesantren. Namun, keluarga saya tidak memberikan izin kepada saya. Mereka meminta saya untuk segera bekerja dan berkeluarga. Apa yang harus saya lakukan pak ? Apakah saya menuruti kemauan kedua orang tua saya atau saya harus kabur dari rumah dan melanjutkan sekolah ke pondok pesantren dgn biaya sendiri ? Jujur, saya ingin sekali masuk ke pondok pesantren karena saya ingin memperaiki akhlak saya dimasa lalu yg penuh dgn kemungkaran. Mohon masukannya pak…

    1. Wa’alaikumsalam, keinginan mas utk masuk pondok itu sangat baik dan mulia apalagi dengan tujuan menimba ilmu dan memperbaiki akhlak. Akan tetapi ridho orang tua juga penting, ridho Allah itu terletak pada ridho orang tua (hadits). Orang tua sangat berperan penting ketika anaknya berada di pondok pesantren, orang tua harus ikhlas dan ridho agar ilmu yg di dapat anaknya berkah. Saran saya pahami orang tua antum dlu, jangan sampai tidak mendapat ridho orang tua meskipun niat yg kita jalani itu baik. Kalau toh memang orang tua sudah kekeh, yaa turuti saja “mungkin Allah memberikan jalan lain untuk membuat dirimu lebih baik” –memperbaiki akhlak tidak harus di pondok kok– 🙂
      Semoga bermanfaat
      Terima kasih

    1. Wa’alaikum salam
      Boleh akhi, karena ia sudah benar2 bertaubat dan ingin kembali ke jalan yang benar. Allah saja Maha peneriama taubat, Insya Allah boleh akh.
      Tapi nanti tergantung kebijakan dari pondok pesantrennya, apakah tatonya harus dihilangkan terlebih dahulu atau ada dispensasi 🙂

    2. Di pondok itu kalau di botak berarti orang-orang yang nakal yaa. Kira-kira ada hukuman lain ga yang paling ngeri dari di botak.
      Saya mau masuk pesantren tapi takut salah dikit kena botak… 🙂

    1. wa’alaikumsalam
      klo itu tergantung masnya, mau kuliah monggo, mau ke pesantren lagi monggo, mau marriage juga monggo.. hehe
      yang penting niat mondoknya harus betul, terkadang tidak semua ponpes itu mempelajari segala hal. Ada yang fokus di tahfidz, ada yg fokus di kitab kuning, ada jg yg fokus di pendidikannya.. Silahkan mas tentukan arah masa depan skil keilmuan mas

  2. Saya dipaksa dan disuruh masuk ponpes…sudah 2 kali saya daftar ponpes..di ponpes yg pertama saya hanya bertahan
    2 hari di yg kedua saya hanya 3 hari..saya sudah survey ke 2 ponpes namun tidak ada yg cocok…sekarang saya dipaksa harus masuk ponpes lagi….gimana solusinya??

    1. Yaa memang.. hal demikian jg banyak dialami teman2 sy waktu mondok dulu. Tapi banyak juga dari mereka yang kemudian betah dan sukses ketika selesai mondok.
      Ada jurus ampuh yg selalu ada di setiap pondok pesantren, yaitu: “Terpaksa lalu Terbiasa”. Mulanya karena terpaksa mondok tapi lama kelamaan juga betah hehe.. Tapi ada juga yang karena mondoknya terpaksa malah jadi menimbulkan banyak masalah dipondok (alias nakal).
      Itu semua tergantung sinergi antara Anak dan Orang tuanya. Ketika anaknya iklas mondok dan orang tuanya jg mendukung full, maka Insya Allah si anak ini akan “JADI” (bermanfaat ilmunya, berkah, dsb). Begitu jg sebaliknya kalo salah satunya tidak bersinergi, maka kasihan si anak dan menderita si ortu.
      Oleh karena itu, “Bagi orang tua yg ingin memondokkan anaknya di ponpes, harus betul2 memahamkannya sampai si anak mau dengan sendirinya, tentunya dengan arahan dan doa” “Bagi anak yg ingin mondok di ponpes, juga harus betul2 mendapat restu dan ridho orang tua”
      Orang tua mati-matian memperjuangkan hidupnya untuk kebahagiaan kita, dan kita sebagai anak juga harus mati-matian membuat orang tua bahagia. Kalau ortu merasa bahagia kita masuk ponpes, tinggal kita yg harus memperjuangkan hati ini untuk ikhlas.

      1. terima kasih atas masukannya..tp akhirnya saya jadi masuk pondok krn kedua ortu saya memaksa…masalah saya saat ini
        jika di pondok saya selalu teringat orang tua dgn rasa kangen bahkan sampai menangis..bagaimana solusinya agar saya tidak sering berfikiran kangen orang tua?

  3. Assalamu’alaikum. Saya pengen tanya, saya kan tahun ini lulus dari smp, tapi saya ingin masuk ponpes daripada di sekolah umum, karena saya takut terpengaruh temen2 berbuat dosa seperti pacaran,atau mungkin lepas hijab karena pengaruh temen. Alasan utama saya masuk pondok itu pengen bisa fasih bahasa inggris sama arabnya, selain itu saya juga pengen lebih deket sama agama, sama lebih disiplin juga. Nah yang mau saya tanyakan itu, apakah saya belum telat masuk pondok pesantren? karena kebanyakan, orang2 masuk ponpes setelah lulus SD. selain itu saya masih takut kalau saya tidak betah disana, karena orang2 bilang kalau di ponpes itu terkekang, kira2 gimana ya solusinya?
    mohon dijawab. terimakasih ..hehe..

    1. Wa’alaikumsalam.
      Terimakasih telah berkunjung ke blog sederhana ini.
      Sy juga dulu masuk pondok lulusan SMP. Bahkan temen2 sy masuk pondok ada yang lulusan SMA, kalau misalkan kakak tahu, di Jawa Timur ada podok2 yang santrinya dari berbagai usia, mereka menuntut ilmu tanpa mengenal batas usia. Karena menuntut ilmu agama itu wajib. Jadi menurut sy belum terlambat kok masuk pondok.

      Betah atau tidak betahnya ditentukan sama niat kakak dan keikhlasan orang tua, Insya Allah kalau sudah mantap niatnya dan orang tua sudah ridha akan betah di pondok. Rasa kangen paling 1 2 hari saja.

      Yang membuat terkekang di pondok adalah diri sendiri. Peraturan dibuat supaya kita disiplin. Yang merasa terkekang biasanya santri yang tidak berdisiplin atau tidak mau berusaha untuk disiplin.

      Semoga bisa membantu ya kak 🙂

  4. Assalamualaikum warrahmatullahi wa barakathu
    Pak…mau tanya dong. Gini pak ceritanya ne ada seorang cewe, 27 thn. Lahir dri keluarga yg gk jauh dri ajarn Islam. Alhasil Gk paham Agama jg, boro” menjalanknya. Pokokny udah amburadul bingitz dah. Nah sekarang dia insyaf mau belajar Agama mulai dri nol kayak Ngaji,solat, tingkah laku (ahlak baik), seperti gimn jdi anak, mbak yu, istri (ibu) yg baik menurut Islam … Kn mau nikah jg pak…
    Dia bingung Apa yg harus dia lakukan, kagak tau hidup di ponpes tu kayak mana…
    Kalau mau mondok, mondok di mn pak…
    Atau klo gk mondok mau belajar dari siapa…
    Apa kumpulin uang dulu tuk biaya mondok di indo masalah nya, Posisi saat ni dia gk da di indo. Tpi niat banget mau berubah dn pengen mondok…
    Gk tau di mn…

    Aduh maaf ya pak bahasa nya gak karuan.
    Any way, please help her thank you

    1. Wa’alaikumsalam..
      Saran saya lebih baik menikah. Carikan seorang suami yang bagus dalam segi agamanya, banyak kok lulusan pesantren yang masih belum menikah dan minta dicarikan istri. Sambil dia belajar dengan suami, jg aktif mengikuti pengajian-pengajian supaya imannya tetap kuat dan terjaga. Wallahu a’lam bisshowab.

  5. Assalamuaialaikum~
    Gimana sih kak waktu di pondok?
    Lulus SMP ini mau mondok nah tapi apa kuatt kan banyak tuh hafalan, temen aku sih ada yg ngga kuat hafalan trus keluar.
    nah aku pingin banget bangett masuk pondok, tapi apa aku kuat kaya mereka anak santri? Dan gimana sih kak kehidupan di pondok?
    Dan gimana cara aku ngomong ke orangtua kalo aku pingin mondok kak~
    Jazakallah khair

    1. Wa’alaikumsalam

      Dipondok itu ya ada suka dan duka…
      Tapi menjadi asyik buat cerita nanti dimasa tua…
      Kalau ukhti sudah benar-benar mantap niatnya, Insya Allah akan dimudahkan..

      Menghafal itu sebetulnya mudah, yang susah itu meninggalkan Maksiat..
      Kalau maksiat itu sudah ditinggalkan, Insya Allah menghafal itu jadi mudah..

      Sekedar saran sih, kalau mau mondok sekalian yang jauh, jangan deket-deket rumah karena bisa kurang efektif.
      Orang tua juga salah satu faktor keberhasilan anaknya di pondok. Kalau ortunya iklas, Insya Allah anaknya dipondok akan dapat banyak kemudahan dan keberkahan.

      Tinggal dibicarakan saja baik-baik ukhti dengan ortu, Insya Allah mereka akan faham dan memberikan izin.
      Semoga ukhti mendapatkan kemudahan dan keberkahan dari Allah SWT.
      Terimakasih.

      1. Asalamu’alaikum pak..
        Niatnya saya mau mondokin anak saya setelah lulus SD.. tp dia bilang tar dia nerusin SMA nya di Sekolah umum saja..
        Pertanyaan saya apakah tidaj susah setelah lulus ponpes trus nglanjutinnya di sekolah umum
        Terima kasih banyak pak

        1. Waalaikumsalam mba ning
          Bisa2 saja setelah mondok lalu masuk SMA-nya di sekolah umum. Berarti pondokan yang dipilih adalah pondok modern, dimana sistem pembelajarannya menggabungkan pelajaran pesantren (kitab kuning, al-Qur’an, Hadits dll) dengan pelajaran umum (mtk, biologi, kimia, dll)

          Saat ini cukup banyak model pondok pesantren modern di Indonesia, silahkan ibu cari saja mana yang sekiranya cocok dengan anak ibu.

          TAPI,.. kalau saran saya, ketika anak sudah masuk pondok usahakan sampai pendidikan tingkat SMA dia di pondok. Sebenarnya pelajaran yang dipelajari di sekolah pada umumnya dan di pesantren khususnya itu nomor dua. Yang paling penting itu ialah PENDIDIKAN (about Akhlaq, Moral dan Kehidupan). Tidak ada sekolah manapun secara efektif yang mengajarkan dan menekankan PENDIDIKAN kecuali di PONDOK PESANTREN.

          Jadi supaya SPIRITUAL dan EMOTIONAL anak ibu matang, sebisa mungkin dipondokkan sampai tingkat SMA. Karena pada tinggat SMA di pondok banyak sekali pendidikannya. Seperti cara berorganisasi, memimpin, berkreativitas dll, semuanya ada di tingkat SMA di pesantren.
          Terimakasih, mudah-mudahan ibu diberikan kemudahan oleh ALLAH SWT.

  6. assalamualaikum …
    kak sya ingin skali masuk ke ponpes tp ortu sya tdk mengizinkan karna biaya ..
    bagaimana solusinya ??

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

rejeki-nomplok

Situs Rejekinomplok.net dikelola penuh oleh PT. Triton Nusantara Tangguh. Situs ini bertujuan sebagai media belajar dan sharing informasi.

CATEGORIES

Pilih kategori bacaan yang kamu suka

Copyright 2017 RejekiNomplok.net