Murai Borneo – Bagi penghobi burung murai, tentu sudah tidak asing dengan murai batu borneo. Dinamakan murai borneo karena burung murai ini berasal dari hutan di Kalimantan.
Siapa bilang burung murai borneo kualitasnya lebih rendah dibandingkan sahabatnya yang ada di Sumatra. Pada dasarnya tergantung dari perawatan dan pola latihan yang diberikan pemilik burung kepada burungnya itu.
Nah, lanjut baca tulisan ini supaya kamu tahu rahasia murai batu borneo.
Deskripsi Murai Batu Borneo
Sebelum mengetahui rahasia murai batu borneo yang selalu juara, kamu harus tahu terlebih dahulu murai batu borneo.
Secara umum, murai batu borneo memiliki 3 ras atau sub-spesies. Ras yang pertama adalah murai batu palangka. Ras ini banyak berkembang di wilayah Kalimantan Tengah dan Barat, oleh karena itu sering disebut murai kalteng.
Sedangkan ras yang kedua adalah murai batu banjar. Ras ini tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Selatan. Dan ras yang ketiga adalah murai batu mahkota atau white crowned shama. Ras ini banyak tersebar di wilayah Kalimantan Utara dan Barat.
Untuk orang awam mungkin agak sulit untuk membedakan ketiga jenis murai batu yang ada di borneo (Kalimantan), karena ciri-cirinya yang hampir sama.
Namun dari ketiga jenis murai batu borneo tersebut ada satu jenis yang mudah untuk dikenali, yaitu murai batu mahkota. Murai jenis ini memiliki motif warna putih di bagian kepalanya dan ekornya yang paling pendek dari dua saudaranya.
Ciri Murai Batu Borneo
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, ada tiga jenis murai batu borneo. Memang tidak jauh berbeda, tetapi kami akan coba jelaskan lebih detail mengenai ciri dari ketiganya. Berikut ini penjelasannya:
Murai Batu Palangka
Tubuh: Sedang dan bentuk agak panjang
Panjang Ekor: 15 sampai 18 cm
Warna Bulu Dada: Coklat
Warna Kaki: Coklat kehitaman, hitam, coklat kemerahan dan putih kekuningan.
Gaya Tarung: Sama seperti yang lainnya, burung murai batu palangka akan mengembangkan bulu dadanya saat bertarung. Burung murai ini akan mengembangkan bulu dadanya dari bagian perut sampai batas dada.
Murai Batu Banjar
Burung murai batu banjar inilah yang sering diikut sertakan dalam kontes lomba. Orang-orang setempat menyebutnya sebagai “Tinjau Karang” yang banyak juga jenisnya.
Tubuh: Kecil, sedang hingga besar
Panjang Ekor: 10 sampai 15 cm
Warna Bulu Dada: Coklat, coklat muda
Warna Kaki: Coklat kehitaman, hitam, coklat kemerahan dan putih kekuningan.
Gaya Bertarung: Saat bertarung murai batu banjar akan mengembangkan semua bulu dada sampai ke batas leher, akan terlihat seperti bola.
Murai Batu Mahkota
Murai ini sangat mirip dengan murai batu ganjar dari segi fisik dan gaya tarungnya, hanya saja ada perbedaan di kepalanya yaitu celeret putih yang menyerupai mahkota.
Tubuh: kecil dan sedang
Panjang Ekor: 10 sampai 13 cm
Warna Bulu Dada: Coklat, coklat muda
Warna Kaki: Coklat kehitaman, hitam pekat dan coklat kemerahan
Gaya Tarung: Sama seperti murai batu banjar. Bulu dadanya akan mengembang sampai ke batas leher sehingga membentuk bulat.
Memilih Bakalan Murai Batu Borneo
Sebelum kamu memilih bakalan murai batu borneo, kamu harus tahu terlebih dahulu seperti apa bakalan murai batu borneo yang bagus dan layak kamu beli.
Perlu kamu ketahui, secara umum murai batu borneo yang dijual di pasar-pasar merupakan hasil tangkapan dari alam. Para pemburu melakukan berbagai cara agar mendapatkan murai batu borneo ini.
Cara yang terbaik untuk mendapatkan murai batu adalah dengan membuat jebakan dari sangkar. Cara seperti ini sangat baik karena tidak melukai si burung.
Namun ada juga pemburu yang menangkapnya dengan alat bantu seperti jaring dan getah atau pulut. Bahkan ada juga yang dengan cara kejam yaitu menggunakan mata pancing sehingga bisa melukai tenggorokan si burung.
Tentu dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa, burung murai batu yang terbaik adalah burung yang didapatkan dari hasil tangkapan melalui jebakan sangkar.
Akan tetapi tentu bagi kita yang masih awam tentang dunia burung agak sulit membedakan mana burung yang diperoleh dari penjebakan wajar dan dari hasil penangkapan jaring atau getah.
Oleh karena itu disini ada beberapa perbedaan yang bisa kamu pelajari sebagai panduan memilih bakalan murai batu borneo:
Murai batu yang didapatkan melalui jaring dan getah atau pulut, bulu-bulunya akan tidak beraturan. Bahkan ada beberapa yang tercabut. Namun tidak sampai pada cacat fisik, terkecuali kalau memang sudah bawaan burung tersebut.
Murai batu yang didapatkan dari hasil pancingan memiliki bulu-bulu yang masih mulus. Akan tetapi di bagian paruhnya akan mengalami luka akibat mata pancing. Jadi cek terlebih dahulu, terutama di bagian kepala dekat pangkal paruh.
Jangan terkecoh dengan murai batu yang diberi makan ulat hongkong sama pedagangnya. Perlu kamu ketahui bahwa murai batu yang baru ditangkap dari hutan cenderung sulit untuk makan voer dan butuh waktu lama untuk beradaptasi. Jadi disarankan sebisa mungkin, carilah murai batu yang sudah terbiasa makan campuran voer halus dan kroto. Supaya lebih mudah perawatannya.
Ciri burung yang sehat itu adalah kedua sayapnya yang mengempit rapat pada sisi samping tubuhnya sampai ke bagian paha. Burung yang sehat juga dengan gerakannya yang lincah, selalu mengikuti gerakan tangan kita, suara cetrekannya padat dan keras serta matanya yang melotot. Jadi jangan pilih burung yang lemas, matanya sayu dan berair.
Melatih Bakalan Murai Batu Borneo
Latihan ekstra untuk bakalan murai batu borneo adalah pola makannya. Pertama kita harus melatih bakalan murai batu borneo supaya terbiasa makan voer setelah itu kita juga melatihnya untuk terbiasa makan jangkrik.
Melatih Makan Voer
Ada dua metode melatih burung murai batu borneo agar mau makan voer:
Pertama: campurkan voer halus dengan kroto, lalu basahi dengan sedikit air, kemudian taburi lagi di atasnya dengan kroto.
Lakukanlah hal demikian selama satu minggu atau lebih, sampai burung mau makan voer secara total.
Kedua: campurkan voer halus dengan ulat hongkong yang sudah dipotong kecil-kecil. Bisa juga dengan jangkrik yang dipotong kecil-kecil. Kemudian basahi dengan air lalu taburi kroto di bagian atasnya.
Lakukanlan selama satu minggu lebih sampai burung mau makan voer secara total.
Melatih Makan Jangkrik
Ketika memberi makanan jangkrik coba masukan 1-2 butir voer ke dalam tubuh si jangkrik. Memang pada masa-masa awal agak sulit membiasakan murai batu makan jangkrik.
Oleh karena itu dianjurkan memberikan multivitamin supaya nafsu makan si burung terjaga. Ketika nafsu makan burung ini bagus, maka akan lebih cepat dilatih dan terbiasa makan voer dan jangkrik.
Nah multivitamin untuk burung banyak sekali di pasaran. Contohnya seperti BirdVit yang banyak dipakai oleh kicaumania Indonesia. Pemberian multivitamin dilakukan secara berkala yaitu 1-2 kali dalam seminggu.
Hal perlu dihindari selama proses adaptasi ini adalah menaruh sangkar burung di tempat yang ramai atau bersanding dengan burung lain yang keras suaranya. Maka dari itu dianjurkan memakai full kerodong pada seminggu pertama, tepatnya sejak burung tiba di rumah.
Setelah itu bisa dibuka sedikit demi sedikit sampai si burung bisa beradaptasi dengan baik. Proses adaptasi memakan waktu sekitar 2-4 minggu, tergantung dari perawatan dan kondisi si burung.
Tips Memilih Murai Batu Borneo Kualitas Super
Semua orang pasti ingin memiliki burung murai batu borneo dengan kualitas yang bagus dan prima. Nah ada beberapa tips memilih murai batu borneo kualitas super, diantaranya sebagai berikut:
Pilihlah murai batu borneo yang bulu dibagian dadanya memiliki warna coklat muda cerah. Menandakan bahwa burung ini aktif dan sehat.
Di bagian punggung, leher dan kepala bulunya berwarna hitam pekat serta sedikit cerah.
Memiliki panjang ekor 14 cm. Ekornya lurus dan semakin ke ujung semakin melebar.
Tidak cacat fisik seperti pada paruh dan sayapnya (harap cek terlebih dahulu)
Usahakan yang sudah terbiasa makan voer dan jangkrik.
Lincah dan selalu mengikuti arah gerakan tangan.
Cetrekannya padat dan nyaring.
Harga Murai Batu Borneo
[table id=5 /]
Demikianlah informasi mengenai burung murai batu borneo dengan segala rahasia yang dimilikinya. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.
